About Me

My photo
Hidup ku adalah melakukan segalanya untuk kebermanfaatan Hidup ku adalah selalu bersyukur atas segala nikmat Allah. Hidupku adalah menjalankan segalanya dengan penuh rasa tanggung jawab dan kelapangan hati dan fikiran Hidupku adalah nikmat yang harus selalu meminta keberkahan sang Pencipta. " Menjadi apa yang kita mau akan terasa mudah jika kita meyakini dan mensyukuri"

Friday, May 15, 2009

Sallah Konsep Pemetaan

Salah Konsep

"Ujian Nasional tahun 2007 akan tetap ada. Saya kira akan ada perubahan kriteria kelulusan. Biasanya Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mengubah kriteria kelulusan setiap tahun," kata Mendiknas Bambang Sudibyo sebelum rapat kerja dengan Komisi X DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (4/10/2006).
Kendati terjadi pro kontra, UN tahun 2007 tetap ada. Berdasarkan sejarah, penilaian pada akhir jenjang pendidikan selalu dilakukan dengan ujian akhir, baik bersifat nasional atau lokal. Dari hasil ujian iu siswa ditentukan bisa lulus atau tidak, bahkan bisa melanjutkan atau tidak.
Dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 ayat 21 disebutkan, evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
Apakah hasil UN ini selain untuk pengendalian mutu pendidikan secara nasional, masih bermanfaat bagi masyarakat.
Andaikata pengendalian mutu pendidikan dijadikan alasan utama dalam penyelenggaraan ujian bagaimana pengendalian mutu untuk pendidikan dasar terutama di SD/MI, dan jenjang pendidikan tinggi. Padahal saat ini sudah tidak ada lagi ujian nasional di kedua tingkat itu.
Pakar pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia, Mohammad Ali, dalam keterangan persnya usai menemui Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengatakan penyelenggara ujian yakni Badan Standar Nasional Pendidikan bermasalah secara konsep.
Pertama, badan tersebut sebagai lembaga pembuat standar kelulusan seharusnya tetap independent dan tidak boleh menjadi lembaga penyelenggara ujian. Kedua, badan itu belum merampungkan standar kompetensi lulusan yang seharusnya dijadikan acuan ujian nasional. Ketiga, karena standar kompetensi belum ada bagaimana validitas ukuran kelulusan dalam ujian nasional. Dan keempat jumlah mata pelajaran yang diujikan misalnya untuk tingkat SD adalah Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA. "Apakah hanya ini yang perlu dikuasai oleh siswa?" tanya dia.
Apakah tepat menjadikan UN sebagai alat untuk menentukan kelulusan siswa hanya dengan menguji tiga mata pelajaran, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika. Jika siswa bisa mencapai nilai minimal untuk ketiga pelajaran yang diujikan tersebut, maka berarti siswa lulus.
Jika UN hanya menguji tiga pelajaran dalam waktu beberapa jam, lalu bisa dengan mudah diputuskan lulus tak lulusnya seorang siswa, rasanya kurang bijaksana.Tapi simak juga seloroh ini ''Kalau ujian tiga mata pelajaran saja tidak lulus, kalau ditambah lagi, jangan-jangan semakin tidak lulus?''
Bagaimanapun dalam proses belajar tentu ada evaluasi. Jika tidak ada evaluasi, bagaimana mengukur keberhasilan proses itu. Dari hasil evaluasi, bisa diambil kebijakan untuk memperbaiki kekurangan atau menyempurnakan.
Namun ingat, dalam pendidikan evaluasi pendidikan bukanlah sebuah kalkulasi rumus matematika kaku. Ada aspek yang tak begitu saja dikonversi ke dalam angka-angka. Ujian nasional sebenarnya bukan satu-satunya alat untuk meningkatkan mutu pendidikan, masih banyak faktor yang memengaruhi prestasi siswa dalam bidang pendidikan termasuk seni, olahraga, budaya dan sebagainya.
Sumber :
(Achiar M Permana, Roosalina, Murdiyat Moko)

No comments:

Post a Comment

Swety_Honey_Bee.. Winnie..

Swety_Honey_Bee.. Winnie..

WINNIE



Get your myspace layouts where I get them, at pYzam.com.
MySpaceLayouts

Pembicara di PLMJ Kampus..

Pembicara di PLMJ Kampus..